Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil kerap menjadi pelupa dan emosional
seakan-akan itu menjadi bagian dari paket kehamilan. Ternyata, itu semua ada
tujuannya. Menurut psikolog, perubahan di otak selama kehamilan dirancang untuk
membantu ibu mempersiapkan ikatan dengan buah hatinya.
Sebuah penelitian menemukan, ibu hamil menunjukkan peningkatan aktivitas
di daerah otak yang berhubungan dengan keterampilan emosional.
Temuan tersebut menunjukkan, hormon yang diaktifkan selama kehamilan
menyempurnakan intuisi yang membantu ibu memahami kebutuhan bayinya saat lahir.
Penelitian ini dipimpin Dr Victoria Bourne di Royal Holloway , University
of London dan akan dipresentasikan pada konferensi tahunan British
Psychological Society di Birmingham seperti dilansir MailOnline, Rabu
(7/5/2014).
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama kehamilan, ada perubahan
dalam otak yang memproses emosi wajah yang memastikan bahwa ibu secara
neurologis siap untuk ikatan dengan bayi saat mereka lahir," kata Dr
Bourne.
Peneliti memeriksa neuropsikologis 19 ibu hamil dan 20 ibu yang bayinya
baru berusia rata-rata sembilan minggu. Para wanita ini kemudian melihat foto
wajah orang dewasa dan bayi dengan ekspresi yang positif atau negatif.
Hasil penelitian menunjukkan, wanita hamil lebih sering menggunakan otak
sisi kanan dibandingkan wanita yang sudah memiliki bayi, terutama ketika
melihat wajah bayi. Otak kanan biasanya berhubungan dengan emosi. Sedangkan
otak kiri berkaitan dengan logika.
"Kami juga tahu bahwa ibu baru yang menunjukkan gejala depresi
pasca-persalinan terkadang menginterpretasikan ekspresi emosional bayi mereka
lebih negatif daripada yang sebenarnya," kata Dr Bourne.
Para wanita hamil dalam penelitian ini lebih baik dalam memilah emosi
dibanding ibu yang bayinya sudah lahir. Tapi, Dr Bourne mengatakan penelitian
lebih lanjut diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar